7 Kiat Tingatkan Efek Green Screen untuk Webinarmu - Watermark | PT. Sinematik Anak Bangsa
20251
post-template-default,single,single-post,postid-20251,single-format-standard,theme-bridge,bridge-core-3.0.1,woocommerce-no-js,qodef-qi--no-touch,qi-addons-for-elementor-1.5.5,qode-page-transition-enabled,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,columns-4,qode-theme-ver-28.6,qode-theme-bridge,wpb-js-composer js-comp-ver-6.7.0,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-457

7 Kiat Tingatkan Efek Green Screen untuk Webinarmu

7 Kiat Tingatkan Efek Green Screen untuk Webinarmu

Penggunaan green screen untuk webinar sudah jamak dilakukan. Green screen dianggap sebagai solusi lebih murah karena dapat menghadirkan beragam suasana tanpa harus memindahkan lokasi. Teknologi ini juga memudahkan brand untuk membuat iklan menarik berbiaya rendah.

Namun, bukan perkara mudah untuk bisa memaksimalkan green screen pada setiap acara webinarmu. Terutama karena teknologi ini sangat menitikberatkan pada penguasaan tools fotografi dan videografi. Sehingga hanya para profesional yang dapat melakukannya.

Tidak heran, jika pemilik bisnis yang ingin menggunakan green screen pada setiap webinarnya selalu menggaet pihak ketiga yakni event organizer. Watermark Indonesia merupakan salah satu EO yang bisa Anda percayai untuk menciptakan webinar dengan teknik green screen memukau sehingga dapat menghasilkan berbagai acara yang berkesan.

Atau jika ingin mempelajari sendiri bagaiman meningkatkan efek green screen untuk webinarmu coba ikuti petunjuk di bawah ini:

1. Pilih Material yang Tepat

Jenis bahan yang Anda gunakan untuk green screen ini sangat krusial. Untuk hasil yang benar-benar mulus. Cobalah gunakan bahan yang keras dan halus (biasanya plastik, fiberglass atau drywall) yang tidak akan pernah kusut. Carilah material yang memberikan transisi yang halus dari dinding ke lantai, dan yang terpenting di sudut. Ini memungkinkan Anda untuk memotret subjek Anda dari kepala hingga kaki dan dari berbagai sudut yang sangat penting saat menggunakan beberapa kamera. 

Pilihlah bahan yang buram dan cukup tebal untuk menyerap cahaya dan menciptakan pencahayaan yang merata pada subjek, tetapi cukup tipis sehingga tidak menimbulkan kerutan atau benjolan pada bahan tersebut. Jika Anda memiliki dinding yang ingin Anda ubah menjadi layar hijau, untuk konsistensi yang lebih baik di seluruh permukaan, cobalah menggunakan cat kunci kroma sebagai gantinya. 

Hasil akhir yang mulus tanpa bayangan adalah tujuan utama. Anda bisa mencari seluruh bahan ini di berbagai marketplace. Bahkan banyak material green screen portabel yang bisa Anda bawa kemanapun. 

2. Gunakan Pencahayaan Lembut

Pencahayaan lembut adalah kunci saat mengambil gambar dengan green screen. Alasannya sederhana, cahaya yang keras dapat menyebabkan titik panas (area dengan pencahayaan berlebih) serta terlalu banyak pantulan dari latar belakang, sehingga menyulitkan perangkat lunak pascaproduksi untuk menghilangkan warna hijau dari bingkai foto atau video dan menggantinya dengan warna atau gambar apa pun yang telah Anda pilih sebagai latar belakang yang diinginkan. Pencahayaan lembut juga membantu menciptakan pencahayaan yang merata pada subjek Anda, sehingga lebih mudah dipisahkan dari latar belakangnya dalam perangkat lunak pascaproduksi.

3. Pilih Kosakata dengan Bijaksana

Saat menggunakan dialog di depan green screen, pastikan untuk memilih kata-kata dengan hati-hati agar tidak bertentangan dengan apa yang akan ditambahkan dalam perangkat lunak pascaproduksi (misalnya, hindari penggunaan kata-kata seperti “kanan” atau “kiri” jika arah tersebut akan berubah setelah Anda menambahkan latar belakang baru). Selain itu, hindari penggunaan kata-kata yang mungkin terdengar aneh jika dipadukan dengan latar belakang tertentu, seperti “matahari terbenam” saat difilmkan dengan latar belakang pemandangan interior. Ini juga penting saat melakukan perekaman langsung, seperti dalam siaran atau streaming langsung.

4. Jangan Terlalu Banyak Bergerak

Gerakan tertentu bisa menjadi hambatan dikala proses perekaman,  karena perangkat lunak pascaproduksi sulit melacak dan mencocokkan gerakan di antara bingkai yang berbeda saat mengganti latar belakang asli dengan sesuatu yang sama sekali berbeda (misalnya, gerakan kabur pada satu bingkai mungkin tidak sama persis dengan gerakan kabur pada bingkai lain). Karena itu, cobalah untuk tidak terlalu banyak bergerak saat merekam dengan latar belakang layar hijau. Sebaiknya gunakan pose dan gestur yang menjaga semua gerakan dalam satu bidang (misalnya, jangan melompat-lompat saat berbicara).

5. Tambahkan Bayangan

Jika memungkinkan, coba tambahkan bayangan di belakang orang yang berdiri dengan latar belakang layar hijau. Cara ini akan membantu memisahkannya dari latar belakang dalam perangkat lunak pascaproduksi serta dalam rekaman langsung, dan membuatnya tampak lebih realistis dengan latar belakang apa pun yang Anda pilih (misalnya, pemandangan pantai tampak lebih meyakinkan jika ada bayangan yang dihasilkan oleh orang-orang yang berjalan di sekitarnya).

6. Gunakan Sudut yang Berbeda

Saat mengambil gambar dengan latar belakang layar hijau, berkreasilah! Cobalah sudut yang berbeda, seperti meminta subjek Anda berdiri pada sudut 45 derajat. Posisi ini memberi Anda lebih banyak pilihan selama fase penyuntingan pascaproduksi. Misalnya, rekaman dari samping seringkali terlihat lebih baik daripada rekaman depan. Selain itu, mengubah sudut menambah daya tarik visual yang membuat pemirsa tetap terlibat saat menonton rekaman Anda.

7. Cobalah Beberapa Latar Belakang Jika Mungkin

Memiliki beberapa latar belakang memberi Anda lebih banyak kebebasan selama proses penyuntingan. Keberagaman latar belakang memungkinkan editor bereksperimen dengan tampilan yang berbeda hingga menemukan satu yang benar-benar sesuai dengan apa yang ingin Anda tangkap secara visual. Selain itu, hal itu memberi pemirsa sesuatu yang baru setiap kali mereka menonton!

8. Rekam dalam Format Digital

Format digital menawarkan resolusi yang lebih tinggi yang memudahkan program perangkat lunak pascaproduksi seperti Adobe After Effects atau Final Cut Pro X melakukan tugasnya tanpa distorsi atau masalah pikselasi yang muncul di sepanjang proses yang dapat terjadi dengan mudah jika merekam dalam format film.

Untuk mendapatkan hasil video yang bagus dalam penggunaan green screen diperlukan latihan dan kesabaran. Namun dengan mengikuti kiat diatas bisa membantu pemilik bisnis terlihat lebih profesional. 

No Comments

Post A Comment

Connect to WTM Team
Need help? Chat with Us...
Start A Conversation.
Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp.