28 Aug Midea MBT Factory Visit China, Menyaksikan Revolusi Industri di “AI-Powered Lighthouse Factory”

Transformasi digital di sektor manufaktur global kini memasuki babak baru dengan hadirnya “lighthouse factories”, pabrik dengan penerapan teknologi tercanggih yang diakui oleh World Economic Forum (WEF). Dari total 189 pabrik yang masuk daftar dunia, 80 di antaranya berada di Tiongkok, menjadikannya sebagai pionir dalam revolusi industri berbasis kecerdasan buatan (AI).
Salah satu contoh nyata dapat ditemukan di Midea Chongqing Chiller Factory, yang baru saja dinobatkan sebagai lighthouse factory pertama di dunia berbasis AI dalam industri pendingin udara sentral (central air conditioning chiller). Dalam kunjungan Midea MBT Factory Visit China, Watermark production house melihat para peserta berkesempatan menyaksikan langsung bagaimana inovasi teknologi ini mengubah cara produksi skala besar menjadi jauh lebih cepat, presisi, dan efisien.
AI yang Mengubah Cara Produksi
Pabrik ini memproduksi sistem pendingin udara sentral berkapasitas besar yang digunakan di bandara, kawasan industri, hingga gedung-gedung komersial. Menariknya, 80% produk yang dihasilkan bersifat kustomisasi, sesuai permintaan spesifik klien.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Watermark production house melihat Midea mengintegrasikan algoritma AI dengan chiller selector data platform serta sistem manajemen pintar yang dikembangkan sendiri. Hasilnya, proses desain yang sebelumnya memakan waktu hingga satu minggu, kini bisa diselesaikan dalam hitungan jam. Bahkan, berkat desain parametrik, puluhan gambar teknis dapat dihasilkan hanya dalam 2–3 menit.
Menurut Sam Luo, R&D Director of Chiller Product Company, Midea Building Technologies, inovasi ini bukan hanya memangkas waktu tetapi juga mengurangi potensi kesalahan, sekaligus mempermudah produksi massal yang lebih terstandarisasi.
Efisiensi Tinggi dengan Teknologi Imersif
Watermark production house melihat inovasi yang dihadirkan Midea tidak berhenti pada tahap desain. Di lini produksi, augmented reality (AR) glasses digunakan untuk membantu teknisi dalam merakit ratusan komponen rumit, khususnya pada bagian kelistrikan inti. Dengan panduan visual interaktif, waktu pelatihan pekerja baru yang biasanya memakan waktu lebih dari satu bulan, kini dapat dipangkas menjadi hanya 7 hari.
Selain itu, robot industri digunakan untuk pengelasan komponen besar, sementara ratusan sensor dipasang untuk mengumpulkan data real-time. Teknologi AI berbasis machine learning kemudian memproses data tersebut untuk terus mengoptimalkan alur produksi.
Setiap produk akhir juga dibekali QR code yang menyimpan detail penuh perjalanan produksinya—mulai dari desain, perakitan, hingga pengujian, memberikan transparansi sekaligus jaminan kualitas.
Dampak Nyata: Efisiensi dan Daya Saing Global
Dengan penerapan sistem cerdas ini, Midea berhasil mencatat pencapaian mengesankan:
- Waktu konfigurasi berkurang hingga 81%
- Waktu desain berkurang 45%
- Kapasitas pemesanan kustom meningkat 180%
- Tingkat keberhasilan wiring naik 30%
Menurut Zuo Yijun, Director of the Intelligent Technology Division Chongqing Municipal Economic and Information Commission, kehadiran pabrik ini tidak hanya memperkuat daya saing Midea, tetapi juga menjadi role model bagi perusahaan manufaktur kecil dan menengah di Tiongkok untuk menerapkan AI dalam berbagai skenario produksi.
Menyongsong Masa Depan Industri Manufaktur
Fenomena “lighthouse factories” di Tiongkok menandai langkah penting dalam perjalanan transformasi industri global dari sekadar negara dengan kapasitas manufaktur raksasa, menuju pemimpin inovasi teknologi manufaktur dunia.
Watermark event organizer dan production house sebagai salah satu media melihat bahwa kunjungan ke Midea Chongqing Chiller Factory membuktikan bahwa AI bukan hanya wacana, melainkan solusi nyata yang membawa dampak pada efisiensi, kualitas, dan keberlanjutan bisnis. Dengan semangat inovasi ini, Midea terus menegaskan perannya sebagai penggerak utama dalam industri pendingin udara global.
No Comments